RANCANG BANGUN SISTEM PEMESANAN TIKET KERETA API ONLINE BERBASIS WEB

Pages

Tuesday, March 28, 2023

 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN OBJEK WISATA UNTUK DAERAH JEPARA, KUDUS DAN PATI DENGAN METODE AHP BERBASIS WEB

1. Deskripsi Masalah

Pesatnya perkembangan dunia pariwisata, tidak diiringi dengan perkembangan teknologi yang digunakan. Ditambah lagi dengan kondisi, banyak wisatawan yang tidak mau berwisata karena merasa kurang aman serta kurang jelasnya berita mengenai objek wisata tersebut. Sehingga hal ini membuat calon wisatawan yang ingin menghabiskan liburannya untuk berwisata merasa bingung dalam memutuskan untuk mengunjungi tempat wisata yang mana yang cocok bagi mereka. Untuk itu diperlukan suatu sistem yang dapat memberikan gambaran mengenai tujuan wisata tersebut. Sehingga nantinya dapat membantu mereka dalam menentukan objek wisata yang cocok bagi para wisatawan tersebut.

Sistem ini merupakan komputerisasi dari sistem manual dalam penentuan tujuan wisata dengan memanfaatkan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk mengambil keputusan. Metode ini dipilih karena mampu menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif, dalam hal ini alternatif yang dimaksudkan yaitu obyek wisata berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan. Pemilihan dilakukan dengan mencari nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilakukan proses perangkingan yang menentukan alternatif yang optimal, yaitu obyek wisata terbaik.

Sistem ini nantinya akan memberikan output berupa pilihan-pilihan tempat wisata yang dapat dikunjungi oleh calon wisatawan, dimana nantinya ini akan mempermudah calon wisatawan dalam mengambil keputusan akhir dan meminimalkan biaya harus dikeluarkan oleh calon wisatawan dalam berliburan.

Diharapkan dengan sistem ini dapat memberikan informasi yang jelas mengenai tujuan objek wisata kepada para wisatawan. Sistem ini akan memberikan informasi tujuan wisata yang dapat dikunjungi oleh wisatawan sesuai dengan data yang diinputkan.

2. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menghasilkan Sistem Pendukung Keputusan yang bermanfaat untuk para wisatawan dalam menentukan tempat wisata di daerah Jepara, Kudus dan Pati, sehingga mereka akan mendapatkan yang terbaik dan paling layak sesuai keinginan mereka melalui kriteria-kriteria yang dipilih sendiri oleh wisatawan. Disisi lain, aplikasi ini bertujuan untuk memperkenalkan lebih jauh mengenai pariwisata di daerah Jepara, Kudus dan Pati agar dapat memajukan sektor pariwisata di daerah tersebut.

3. Siapa Penggunanya

a. Admin

b. Calon wisatawan (user)

4. Variabel / Kriteria-kriteria yang dibutuhkan

a. Variabel bebas

· Lokasi wisata

· Data wisata terkait

b. Variabel tetap

· Informasi tentang daerah wisata

5. Diagram / Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan






 

6. Metode yang digunakan

Salah satu asumsi utama metode AHP yang membedakannya dengan metode yang lainnya adalah tidak adanya syarat konsistensi mutlak. Dengan metode AHP yang memakai persepsi manusia sebagai inputannya maka ketidakkonsistenan itu mungkin terjadi, karena manusia mempunyai keterbatasan dalam menyatakan persepsinya dengan bebas tanpa harus berpikir apakah persepsinya tersebut akan konsisten nantinya atau tidak. Persepsi yang 100% konsisten belum tentu memberikan hasil yang optimal atau benar dan sebaliknya persepsi yang tidak konsisten penuh mungkin memberikan gambaran keadaan yang sebenarnya atau yang terbaik.

Penentuan nilai preferensi antar elemen harus secara konsisten logis, yang dapat diukut dengan menghitung Consistency Index (CI) dan Consistency Ration (CR).


 

dimana : l = eigen value, n = ukuran matriks, RI = Random Index.

 

n

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

RI

0,00

0,00

0,58

0,90

1,12

1,24

1,32

1,41

1,45

1,49

1,51

1,48

1,56

1,57

1,59

   

Pairwise

- Dana lebih penting 2 kali dari jarak

-  Dana lebih  penting 3 kali dari waktu

- Jarak lebih penting 1.5 kali dari lama

Pairwise Comparation Matrix

Pair Comparation Matrix

Kriteria

Dana

Jarak

Waktu

Priority Vector

Lokasi

1

2

3

0.5455

Biaya

0.5

1

1.5

0.2727

Lama

0.33

0.67

1

0.1818

Jumlah

1.833

3.6667

5.5

1.000

Principle Eigen Value lmax

 

 

 

3.000

Consistency Index CI

 

 

 

0.000

Consistency Ratio CR

 

 

 

0.0%

 

Dana

Kriteria

Muria

Mon

Menara

R. adat

Krida

Pesa

Rahta

Kretek

Pati

Priority Vector

Muria

1

0.5

0.6

0.2

6

7

0.2

10

4

0.122

Montel

2

1

0.5

2

3

0.25

1

4

0.2

0.157

Menara

1.667

2

1

0.5

2

0.25

0.25

0.1

2

0.11

Rumah adat

5

0.5

2

1

0.25

0.1

0.5

1.667

1.667

0.032

Kridawisata

1.25

0.33

0.2

 

1

1.667

1.667

0.5

4

0.144

Pesanggrahan

1.667

4

 

 

 

1

0.25

0.25

0.5

0.178

Rahtawu

0.143

2

 

 

 

 

1

4

0.5

0.178

Kretek

5

0.25

 

 

 

 

 

1

3

0.11

Pati ayam

0.1

0.5

 

 

 

 

 

 

1

0.213

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Eigen Value

 

 

Consistency Index

 

 

Consistency Ratio

 

 


 

Apabila nilai CR <= 0.1 maka hasil preferensi cukup baik dan jika CR > 0.1 hasil proses AHP tidak valid sehingga harus diadakan revisi penilaian karena tingkat inkonsistensi yang terlalu besar dapat menjurus pada suatu kesalahan. Secara umum, proses yang dilakukan dalam sistem pendukung keputusan ini dapat digambarkan ke dalam diagram konsepsi sebagai berikut :

 

Mulai à Wisatawan memilih lokasi tujuan wisata ke daerah Jepara, Kudus atau Pati à Wisatawan menentukan kriteria-kriteria yang diinginkan (biaya, waktu dan opsi lain) à Proses penentuan tujuan wisata à Sesuai spesifikasi dari kriteria yang diinginkan à Rangkuman pilihan hotel, restoran dan tempat wisata à Selesai

Diagram diatas menjelaskan secara umum urutan kerja dari Sistem Pendukung Keputusan tersebut. Wisatawan meminta informasi mengenai lokasi tujuan wisata ke wilayah Jawa Tengah bagian utara, yakni Jepara, Kudus dan Pati. Dalam hal ini wisatawan harus memberikan data yang menjadi faktor pendukung keputusan untuk pemilihan lokasi wisatawan, diantaranya anggaran biaya dan lamanya liburan. Kemudian dilanjutkan ke proses penentuan tujuan wisata yang menjadi dasar untuk mengambil keputusan. Setelah itu, hasil proses ini akan diperiksa apakah hasil proses tersebut sesuai dengan kriteria wisatawan atau tidak. Jika ya, maka hasil proses ini menjadi rangkuman untuk mengambil keputusan bagi wisatawan berdasarkan pilihan hotel dan tempat wisata. Spesifikasi rangkuman proses inilah yang akan ditawarkan kepada wisatawan dengan perkiraan biaya dan lamanya liburan untuk meminimalkan biaya dalam berliburan. Berikut ini gambaran alur proses secara umum mengenai penentuan tujuan wisata yaitu :

 

Adapun proses pemilihan adalah sebagai berikut :

 

Mulai à Proses penentuan tujuan wisata à Masukan variabel berupa biaya dan lamanya liburan à Iterasi dari pengelompokan data dalam database à Hasil iterasi dibandingkan dengan masukan variabel tadi à Selesai

 

Diagram diatas menggambarkan secara garis besar proses penentuan tujuan wisata. Dimana calon wisatawan akan memberikan anggaran biaya dan lamanya liburan. Faktor biaya dan lamanya liburan akan dijadikan variabel utama dalam proses perhitungan. Kemudian dilakukan iterasi perhitungan terhadap data dalam database dengan cara pengelompokan (clustering). Selanjutnya hasil iterasi tersebut akan dibandingkan dengan masukan variabel tadi dengan kondisi hasil iterasi <= variabel. Apabila hasil clustering sesuai, maka data inilah yang akan menjadi acuan bagi sistem pendukung keputusan dalam memberikan tawaran kepada calon wisatawan dalam berlibur. Apabila tidak sesuai maka iterasi dilanjutkan hingga kondisi dipenuhi.

7. Tabel Basis Data dan ERD

Admin

No.

Atribut

Tipe

1

id_admin

Varchar(5)

2

password

Varchar(5)

 

Wisata

No.

Atribut

Tipe

1

id_wisata

Varchar(5)

2

id_kategori

Varchar(5)

3

wisata

Varchar(25)

4

fasilitas

Varchar(50)

5

rincian

Varchar(100)

 

Kriteria

No.

Atribut

Tipe

1

id_wisata

Varchar(5)

2

Kebersihan

Varchar(30)

3

Keindahan

Varchar(30)

4

Kenyamanan

Varchar(30)

5

Transportasi

Varchar(30)

 

 

 

 

Kategori Wisata

No.

Atribut

Tipe

1

id_kategori

Varchar(5)

2

kategori

Varchar(20)

 

 








 












8. Data Flow Diagram

 

   

9. User Interface


KESIMPULAN

Mengacu pada permasalahan sistem pendukung keputusan wisata berbasis web menggunakan PHP dan MySQL, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut, diantaranya adalah :

1. Rancang bangun sistem pendukung keputusan wisata di daerah Jepara, Kudus dan Pati dengan melibatkan data eksternal serta model-model yang terkait dengan permasalahan diatas, maka akan menghasilkan suatu sistem yang memberikan penilaian terhadap tempat wisata yang dapat dijadikan referensi yang baik.

2. Hasil yang diperoleh dari sistem yang disampaikan adalah menampilkan pilihan-pilihan alternatif dari setiap tempat wisata yang berada di wilayah Jepara, Kudus dan Pati yang pada akhirnya akan menampilkan rangking tertinggi adalah suatu penilaian yang sangat baik menurut sistem.

3. Sistem tidak hanya menampilkan satu informasi, melainkan banyak informasi-informasi tempat wisata berdasarkan hasil keputusan sistem yang mengacu sesuai dengan pemodelan dan nilai data.

4. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) banyak diterapkan pada kasus-kasus tertentu yang membutuhkan penunjang keputusan serta pengambilan keputusan, sehingga metode ini menjadi relevan untuk penelitian yang lain yang berhubungan dengan system penunjang keputusan sesuai dengan kebutuhan.

 

DAFTAR PUSTAKA

Turban, E dan Aronson, J, E, 1995, Decision Support System And Intelegent Systems, Fifth Edition, Prentice-Hall Internasional, Inc. New Jersey.

Kusrini, 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi.

Kusrini, 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi.

Hamdani, 2011. Sistem Pendukung Keputusan Wisata Kuliner Dengan Visualisasi Geografi. Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA Universitas Mulawarman Jl. Barong Tongkok no.5 Kampus Unmul Gn. Kelua Sempaja Samarinda 75119.

No comments:

Post a Comment